Klaten - Dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-121 yang dilaksanakan oleh Kodim 0723 Klaten, salah satu kegiatan penting adalah pemecahan batu untuk pembangunan talud. Talud, atau dinding penahan tanah, adalah struktur yang sangat penting dalam menjaga stabilitas tanah dan mencegah longsor. (1/8/24)
Pemecahan batu untuk talud dalam TMMD Reg 121 Kodim 0723 Klaten dilakukan oleh warga dan Satgas, salah satunya adalah Otot Suyanto (56) warga Desa Tambong Wetan Kec Kalikotes Kab Klaten sesuai dengan keahliannya yang ditekuninya.
Warga yang akrab dipanggil Pakdhe Otot , sesuai nama panggilan dirinya sangat ahli dalam hal pemecahan batu menggunakan otot tanggnya yang kuat.
Baca juga:
Jelang Merti Dusun,Babinsa Bersihkan Makam
|
“ Batu yang akan digunakan untuk membangun talud dipecah terlebih dahulu menjadi ukuran yang sesuai untuk konstruksi. Pemecahan batu ini dengan menggunakan alat manual palu besar, “ kata Pakdhe Otot Suyanto.
Setelah dipecah, batu-batu tersebut diangkut ke lokasi pembangunan talud. Batu-batu yang telah dipecah kemudian disusun secara berlapis dan dipadatkan untuk membentuk talud yang kuat. Proses pemasangan ini memerlukan keahlian khusus agar talud yang dibangun memiliki kekuatan dan stabilitas yang optimal.
Baca juga:
Gotong Royong TNI Bersama Masyarakat
|
Sementara menurut Yuliarti, S.Pd Kepala Desa Tambong Wetan tujuan Pembangunan Talud adalah untuk pencegahan erosi dan longsor. Talud berfungsi sebagai penahan tanah untuk mencegah erosi dan longsor, terutama di daerah yang memiliki kontur tanah miring.
“ di daerah pertanian, talud dapat membantu mempertahankan lahan agar tidak tergerus oleh air, sehingga lahan tetap produktif, aliran air juga sangat terbantu dengan adanya talud, “ ungkap Kades Tambong Wetan.
Program TMMD Reg 121 Kodim 0723 Klaten melalui kegiatan pemecahan batu untuk talud menunjukkan komitmen TNI dalam membantu pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan ini juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas budaya Indonesia.(Red)